Kamis, 07 Juni 2012
Kecamatan Sungai Kakap
adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Kubu Raya yang berbatasan langsung
dengan Kota Pontianak (Ibukota Provinsi). Aksesibilitas menuju Kecamatan Sungai
Kakap dari Kota pontianak relative tinggi. Terdapat dua alternatif jalan menuju
Ibukota Kabupaten; Alternative pertama melalui kota Pontianak berjarak sekitar
26 km dengan asesibilitas tinggi. Alternative ke dua via Punggur Kecil berjarak
sekitar 29 km kondisi jalan kurang baik dan aksesibilitas rendah.
Daya Tarik Wisata Alam Kecamatan Sungai
Kakap
Kecamatan Sungai Kakap terbagai atas
beberapa gugus pulau. Beberapa pulau berbatasan langsung dengan Laut Natuna.
Kondisi alam demikian telah menjadikan Wilayah Kecamatan Kakap bagian pesisir
seperti seperti Tanjung Saleh, Jeruju Besar, Sungai Itik, dan Sungai Kupah
(Tanjung Intan) memiliki potensi wisata pantai. Namun keterbatasan
infrastruktur serta aksesibilitas yang rendah menuju wilayah tersebut potensi
tersebut belum dapat diberdayakan.
Muara Sungai Kakap (Tanjung Saleh) dan
sekitarnya adalah tempat favorit bagi para pemancing. Hampir setiap hari libur
dan hari minggu di kawasan ini selalu dipenuhi oleh wisatawan pemancing yang
datang dari berbagai tempat. Kegiatan ini tentu saja memberikan nilai positif
bagi penduduk sekitar. Para nelayan Sungai Kakap sudah terbiasa pada hari-hari
tertentu beralih profesi dengan menyewakan perahunya kepada para pemancing.
Harga sewa perahu yang dipatok nelayan ini berkisar antara Rp. 250.000 sampai
500.000,- tergantung besar kecilnya perahu dan jauh dekatnya rute yang tempuh
pemancing. Kegiatan mancing ikan di Muara Sungai Kakap ini tentu saja menjadi
potensi Daya Tarik Wisata yang perlu dikembangkan.
Diwilayah Sungai Kakap bagian daratan
terutama Desa Punggur Kecil, Punggur Besar, Kalimas dan Pal IX memiliki lahan
yang subur serta berkembang berbagai budidaya tanaman buah-buahan seperti Langsat,
Manggis dan Durian. Bahkan, produksi langsat di Kalimantan Barat lebih dari 75%
nya adalah berasal dari wilayah tersebut. Ketika musim buah tiba, bukan saja
penduduk lokal yang datang ke wilayah ini. Berbagai lapisan masyarakat maupun
para pedagang berbondong-bondong datang untuk menikmati dan membeli buah-buhan
tersebut.
Daya Tarik Wisata Budaya dan Religi
Kecamatan Sungai Kakap
Dari segi budaya, Kec. Sungai Kakap
penduduknya terdiri atas berbagai etnis diantaranya adalah etnis melayu, dayak,
jawa, bugis, madura, arab dan cina. Heterogenitas etnis-etnis yang berada di
Kecamatan Sungai Kakap ini telah memberikan khasanah kekayaan budaya di daerah
tersebut.
Pada hari-hari tertentu terutama pada
tahun baru cina dan cap go meh masyarakat etnis cina di Sungai Kakap biasa
menyelenggarakan acara budaya barongsay/Naga serta dikenalnya upacara ritual
sembahyang kubur. Salah satu objek yang menjadi daya tarik wisatawan adalah
keberadaan “pekong” yang berlokasi ditengah-tengah muara Sungai Kakap. Pekong
di Tengah-tengah muara Sungai Kakap ini menjadi tempat pavorit untuk didatangi.
Berbagai kalangan termasuk wisatawan yang berasal dari luar Kabupaten Kubu Raya
kerap mendatangi lokasi pekong tersebut. Wisatawan yang beretnis cina dan
biasanya beragama Konghucu secara khusus melakukan ritual keagamaan begitu
nyampai di lokasi. Meskipun pekong ini adalah sarana ibadah bagi masyarakat
yang beragama konghocu, tapi pihak pengelola pekong tidak melarang masyarakat
lain untuk berkunjung ke lokasi ini. Umumnya para wisatawan baik yang beragama
konghucu maupun wisatawan lain melakukan kegiatan memancing sambil menikmati
panorama keindahan laut muara Sungai Kakap. Untuk menuju lokasi Pekong, pihak
pengelola pekong yang berada di daratan (pelabuhan Sungai Kakap) menyediakan jasa
angkutan perahu yang dapat digunakan oleh para wisatawan untuk menuju lokasi,
umumnya mereka datang secara berkelompok. Selain perahu yang disediakan
pengelola, wisatawanpun dapat memanfaatkan jasa perahu nelayan baik secara
carteran maupun jasa antar jemput.
Kegiatan budaya lain yang berkembang di
Kecamatan Sungai Kakap adalah budaya melayu seperti acara robok-robok yang
rutin diselenggarakan setiap bulan safar oleh masyarakat di wilayah ini.
Dari segi sejarah. Di Tanjung Intan
ditemukan patok-patok kayu peninggalan kerajaan. Sedangkan di Tanjung Darat,
Desa Jeruju Besar terkenal dengan perkampungan Arab pertama di Pontianak.
Keberadaan kampung ini mempunyai nilai sejarah terutama bila dikaitkan dengan
pekembangan Agama Islam di wilayah Sungai Kakap, Teluk Pakedai, Sungai
Berembang sampai ke Mempawah. Di perkampungan ini pula salah seorang tokoh
ulama penyebar agama Islam di wilayah ini yaitu Al-Habib Muhamad bin Abdullah
bin Abdurahman Al-Muthahar yang wafat pada tanggal 19 Muharram 1334 H
dimakamkan. Kondisi makam pada saat ini sangat memperihatinkan. Makam sejarah
yang berlokasi di pinggir jalan antara Desa Jeruju Besar-Sungai Itik ini tampak
tidak terawat dengan baik. Selain Makam yang merupakan saksi sejarah tentang
perkembangan Islam di Kecamatan Kakap ini, terdapat pula sebuah Masjid yaitu
“Masjid Darrul Ibadah”, situs sejarah yang perlu dilestarikan yang terletak di
Desa Jeruju Besar.
Situs sejarah lainnya yang ditemukan di
Kecamatan Sungai Kakap adalah Masjid Nurul Fattah dan Makam H.Abdoel Fattah Bin
H.Aboebakar yang terletak di Desa Berembang, Kecamatan Sungai Kakap. H. Abdoel
Fattah Bin H. Aboebakar wafat pada tanggal 23 April Tahun 1939.
Daya Tarik Wisata Minat Khusus Kecamatan
Sungai Kakap
Selain kaya akan potensi wisata alam dan
budaya/religi, di Kecamatan Sungai Kakap tepatnya di Desa Jeruju Besar ditemui
satu kawasan wisata seluas 8,4 Ha yang dibangun oleh pihak investor. Pada saat ini
kondisi tempat wisata masih dalam masa pengembangan.
Lokasi wisata ini bernama “Taman Rekadena”
letaknya berada di pinggir jalan utama Desa Jeruju Besar. Berbagai atraksi
wisata dapat dinikmati di lokasi ini. Diantaranya adalah; taman buah dan
tanaman, arena memancing, dan arena outbond. Berdasarkan informasi dari petugas
taman, ditempat ini akan didirikan juga pertokoan souvenir dan restaurant.
Selain arena wisata tersebut, di lokasi ini terdapat juga tempat yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan rapat atau perkawinan.
Akomodasi Wisata
Letak dan posisi Kecamatan Sungai Kakap
yang berbatasan langsung dengan Laut Natuna serta jarak yang relatif dekat
dengan Pusat Ibukota Provinsi (Kota Pontianak) telah memberikan keuntungan
tersendiri bagi kota tersebut. Sebagai pusat transportasi sungai, keberadaan
dermaga/pelabuhan di Sungai Kakap kerap melayani berbagai angkutan laut/sungai
untuk menghubungkan wilayah-wilayah sekitarnya termasuk objek-objek wisata yang
tersebar di wilayah tersebut.
Selain daya tarik wisata yang dimiliki
Kecamatan Sungai Kakap, pengembangan kegiatan kepariwisataan perlu ditunjang
oleh tersedianya berbagai akomodasi wisata. Beberapa fasilitas sarana dan
prasarana yang terdapat di Kecamatan Sungai Kakap yang diperkirakan dapat
menunjang kegiatan kepariwisataan diantaranya adalah dijumpainya berbagai tipe
rumah makan sekala kecil maupun besar, toko penjual hasil laut yang dapat
digunakan sebagai souvenir wisata, lembaga perbankan (bank) serta penyewaan
alat transportasi khususnya perahu nelayan.
Beberapa Restaurant yang
berlokasi di Sungai Kakap kerap dijadikan tujuan oleh wisatawan dari luar
Sungai Kakap, khususnya para wisatawan yang datang dari Kota Pontianak.
Beberapa Restaurant seperti Restauran Pondok Hijau hanya buka pada hari-hari
tertentu yaitu pada hari jum’at, sabtu dan minggu. Restaurant lainnya yang ada
di Sungai Kakap adalah Restauran Pondok Wisata Seafood dan Restaurant Teratai
Indah yang memiliki panorama menghadap laut. Satu Restaurant yang ditemui yaitu
Kakap Kuring dalam keadaan tidak aktif
Label:
Potensi Wisata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar