Kamis, 07 Juni 2012
Wilayah
Kalimantan Barat yang sebagian besar tanahnya merupakan tanah gambut, memang
sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah agribisnis holtikultura,
salah satunya adalah budidaya nanas. Tanaman nanas memang membutuhkan tanah
yang gembur dan kaya akan bahan organik, seperti yang terkandung dalam tanah
gambut. Selain itu, tanaman nanas juga membutuhkan curah hujan yang merata
sepanjang tahun dengan suhu optimum 32oC, sesuai dengan kondisi
geografinya Kalbar yang di lalui garis khatulistiwa. Kondisi lainnya yang tidak
kalah penting adalah permintaan konstrat nanas dunia yang terus meningkat dan
harga jual yang tinggi sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri,
seperti Eropa dan Amerika.
Melihat
potensi tersebut, salah satu daerah yang unggul dalam bidang perkebunan nanas
adalah Kabupaten Kubu Raya terutama di desa Rasau jaya yang memiliki kebun
nanas seluas 3.000 Ha dari lahan inti dan 10.000 lahan plasma. Untuk lahan
plasma, petani plasma diberikan jaminan
pembelian seluruh buah yang telah dipanen dengan harga yang terukur sehingga
saling menguntungkan.
Untuk
meningkatkan potensi perkebunan di desa ini Perusahaan memberikan kesempatan
kepada petani untuk mendapatkan pendanaan dari perbankan sebagai sarana
pengembangan usaha, baik usaha utama seperti pembibitan, maupun usaha ikutan,
seperti pengolahan daun nanas dan pupuk nanas.
Permasalahannya
adalah pengembangan lahan plasma yang baru mencapai 600 Ha dari target 10.000
Ha. Intensifikasi lahan juga masih kurang dimana jumlah bibit nanas yang
ditanam baru mencapai 2.500 batang dari idealnya 10.000 batang per hektar. Oleh
karena itu, kerja sama antara perusahaan dan Pemkab Kubu raya melalui
penyuluhan yang mendalam kepada petani agar pemahaman petani mengenai
intensifikasi tanaman dapat lebih baik. Kerjasama dengan Dinas terkait juga
telah dilaksanakan guna menselaraskan program pengembangan lahan plasma,
khususnya lahan – lahan baru yang berpotensi. Selain itu, pihak perusahaan
secara bertahan – tahap akan meningkatkan kapasitas produksinya mulai dari 30%
di tahun pertama hingga 150% di tahun ke tiga sejalan dengan target pasokan
bahan baku yang diharapkan akan terus meningkat.
Label:
Potensi Perkebunan KKR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar